Aparat Bertindak Represif Pada Demonstran, HMI BADKO Jawa Timur Kecewa.

  • Whatsapp

Bangkalan, Benualampung.com. – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) BADKO Jawa Timur menyatakan rasa kekecewaan sekaligus mengecam tindakan represif yang dilakukan pihak kepolisian dalam pengamanan aksi demonstrasi di gedung DPRD Kabupaten Bangkalan.

Novil sapaan akrabnya sangat menyayangkan dalam upaya pengamanan dan penertiban oleh kepolisian terjadi tindak kekerasan fisik terhadap pengunjuk rasa, mereka melawan sebagai bentuk kulminasi ekpresi kekecewaan terhadap pemerintah.

” Saya sangat menyayangkan kenapa hal demikian bisa terjadi hingga mengakibatkan adanya korban yang mengalami luka-luka akibat serangan dari oknum kepolisian resort Bangkalan. Fakta ini ditemui dari pengamatan langsung dilapangan dan banyaknya foto serta video yang beredar dimedia sosial” tegasnya kepada awak media (11/04/2022).

Tindakan represif oleh aparat penegak hukum atas alasan apapun tidak dapat dibenarkan, terlebih lagi yang menjadi korban tindakan kekerasan tersebut adalah kaum intelektual yang menyampaikan aspirasi di muka umum sebagai bentuk kontrol terhadap pemerintah.

“Tindakan represif oleh aparat kepada mahasiswa yang menyuarakan aspirasi tersebut bagaimanapun alasannya tidak dapat dibenarkan, karena Kapolri dan Menkopolhukam sudah menyampaikan dengan jelas dalam rapat terbatas pimpinan POLRI agar aparat kepolisian dalam melaksanakan tugasnya di lapangan haruslah bersikap humanis” pungkasnya kembali.

Semestinya dalam menjalankan tugas keamanan dan ketertiban masyarakat, aparat kepolisian harus berlandaskan pada aturan yang berlaku dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.

” Aksi serentak yang terjadi pada hari senin 11 April ini merupakan aspirasi yang lahir dari kegelisahan rakyat akan berbagai problematika regulasi yang kacau di negeri tercinta kita, oleh sebab itu seharusnya seluruh elemen menghormati aspirasi ini sebagai bentuk kebijaksanaan terkhusus pemerintah dari daerah sampai pusat” tegasnya kepada awak media di lapangan.

Berdasarkan pada pengamatan dan rentetan kekerasan aparat yang terjadi di Kabupaten Bangkalan dia mendesak agar Kapolda Jawa Timur selaku pimpinan diatas Kapolres bangkalan mengevaluasi kinerja Kapolres Alith Alarino, S.IK karena bagaimanapun semua ini adalah tanggung jawab dia sebagai Kepala kepolisian Resort Bangkalan.

“Oleh karena itu kami mendesak Kapolda Jawa timur agar segera mengevaluasi/mencopot Kapolres bangkalan dari jabatannya sebagai Kapolres karena gagal menjalankan tugas sebagai pengayom dan pelindung masyarakat. Ungkapnya

Reporter : M sahi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *