BANDAR LAMPUNG, Benualampung.com – Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela menandatangani nota kesepahaman pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN/DTSN) antara BPS Lampung dan Pemerintah Provinsi Lampung pada kegiatan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 serta peresmian Ruang Koordinasi GARDA SE2026 di halaman Kantor BPS Lampung, Jumat (12/12/2025).
Penandatanganan ini menandai penguatan kolaborasi Pemprov Lampung dan BPS dalam menyediakan data akurat untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah. Acara turut dihadiri Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS Lampung Ahmadriswan Nasution, pimpinan OPD, forkopimda, serta kepala instansi terkait.
Dalam sambutannya, Wagub Jihan Nurlela menegaskan bahwa Sensus Ekonomi 2026 adalah momentum strategis untuk memperkuat fondasi data pembangunan. Ia menyebut Pemprov Lampung sangat mengandalkan data dalam setiap pengambilan keputusan, termasuk dalam menentukan arah investasi dan efektivitas belanja daerah.
Menurut Wagub, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dikenal detail terhadap angka-angka dan selalu memastikan kebijakan dirumuskan berbasis data. “Semua kebijakan beliau harus berdasarkan data dan angka. Karena itu, BPS Lampung dan Pemprov Lampung ini sudah cocok, sama-sama suka angka,” ujarnya.
Wagub menekankan bahwa pemerintah yang tidak memahami data berisiko membuat belanja yang tidak efektif. Data hari ini, katanya, bukan hanya pelengkap, tetapi kompas utama arah pembangunan daerah agar efisien dan tepat sasaran.
Wagub juga menyoroti semakin meningkatnya literasi data masyarakat. Menurutnya, pencapaian pembangunan kini semakin diukur secara transparan melalui angka dan indikator kinerja yang mudah diakses publik.
Terkait peresmian GARDA SE2026, Wagub menyebut fasilitas tersebut menjadi pusat koordinasi, monitoring, dan pengendalian pelaksanaan sensus. Dengan ruang khusus ini, ia berharap kerja-kerja sensus di seluruh kabupaten/kota akan lebih efektif dan profesional.
“Garda SE2026 harus dimanfaatkan optimal untuk memperkuat tata kelola statistik daerah,” tegasnya. Wagub juga meminta seluruh pemangku kepentingan, baik pemda, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat, untuk terlibat aktif agar SE2026 berjalan lancar.
Wagub juga menyatakan bahwa tantangan ke depan semakin kompleks, termasuk perubahan struktur ekonomi, bertumbuhnya sektor informal, serta meningkatnya kebutuhan data presisi di era digital.
Wagub menyampaikan apresiasi kepada para relawan statistik yang telah membantu pengumpulan data di lapangan. Menurut Wagub, data BPS selama ini menjadi dasar penting dalam pengentasan kemiskinan, pengendalian inflasi, peningkatan produktivitas pertanian, dan penguatan UMKM di Lampung.
Wagub juga berterima kasih kepada BPS RI atas dukungan sarana dan peningkatan kapasitas bagi BPS Lampung. Ia memastikan Pemprov Lampung siap memenuhi kebutuhan data sesuai standar yang ditetapkan BPS.
Lebih jauh, Wagub menyebut Pemprov Lampung telah menugaskan seorang mantan pegawai BPS sebagai “agen khusus” untuk memperkuat budaya kerja berbasis data di OPD. Langkah ini dilakukan karena masih terdapat pegawai yang belum terbiasa menggunakan data dalam penyusunan program.
Sementara itu, Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti menyambut baik penandatanganan MoU DTSEN. Ia menyebut Lampung memiliki peran strategis dalam struktur ekonomi nasional, termasuk kontribusi besar sektor pertaniannya.
Amalia memaparkan sejumlah indikator ekonomi Lampung, termasuk proyeksi produksi Gabah Kering Giling sebesar 3,2 juta ton GKG pada 2025 atau meningkat 14,63 persen dari tahun sebelumnya. Ia juga menyinggung isu disparitas pengangguran yang perlu diperhatikan pemerintah daerah.
Menurut Amalia, DTSEN menjadi kunci intervensi kebijakan sosial, terutama karena data kependudukan dan kondisi ekonomi rumah tangga bersifat dinamis. Ia meminta MoU segera ditindaklanjuti dengan pemutakhiran data secara berkala bersama Pemprov dan pemda kabupaten/kota.
Amalia juga menyampaikan apresiasi kepada Wakil Gubernur yang telah mendukung penuh persiapan SE2026, bahkan turut mengenakan seragam sensus hingga viral di media sosial. “Kami berharap SE2026 menjadi yang tersukses sepanjang masa,” ujarnya.
Kepala BPS Lampung Ahmadriswan Nasution dalam laporannya menegaskan bahwa Sensus Ekonomi 2026 akan memotret struktur ekonomi Lampung secara komprehensif, mulai dari pertanian, perdagangan, hingga industri pengolahan. Ia menyebut GARDA SE2026 disiapkan sebagai pusat layanan data dan ruang kolaborasi strategis.
Ahmadriswan menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Lampung yang selama ini konsisten mendukung penguatan statistik. Menurutnya, pembangunan Lampung telah berada pada jalur yang benar dan membutuhkan percepatan dengan pemanfaatan data berkualitas.
Dengan diresmikannya ruang GARDA SE2026 dan ditandatanganinya MoU DTSEN, Pemprov Lampung dan BPS berharap kualitas statistik daerah semakin kuat. Kolaborasi ini diharapkan mampu menghasilkan data yang akurat untuk mendukung kebijakan yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Ke depan, Pemprov Lampung menegaskan komitmen memperkuat tata kelola data dan memastikan setiap kebijakan pembangunan berbasis bukti. “Data bukan sekadar angka, tetapi aset strategis bagi daerah,” pungkas Wagub.
(Yuhari)








