Bandar Lampung, Benualampung.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memastikan kesiapsiagaan logistik dan personel dalam menghadapi musim hidrometeorologi. Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, di Kantor BPBD Provinsi Lampung, Kamis (11/12/2025).
Wagub Jihan Nurlela menekankan pentingnya kesiapan di semua level agar tidak terjadi bottle neck (hambatan) saat distribusi bantuan jika terjadi bencana.
“Semuanya harus di-ready-kan di daerah-daerah sehingga pada saat terjadi bencana tidak terjadi bottle neck,” tegas Wagub
Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung melaporkan telah melayangkan surat instruksi kepada 15 kabupaten/kota untuk menyiapkan dan memastikan gudang logistik di wilayah masing-masing terisi penuh (Buffer Stock).
1. Stok Logistik Dinsos: Logistik di gudang Dinsos Provinsi terisi penuh dengan nilai sekitar Rp26 Miliar, terdiri dari makanan siap saji, makanan anak, serta perlengkapan standar lainnya. Dinsos juga telah menyiapkan peralatan kebencanaan, termasuk perahu karet, perahu fiber, mobil dapur umum lapangan, dan kendaraan roda tiga (dapur umum mini) untuk menjangkau lokasi di gang sempit.
2. Cadangan Beras Pemerintah (CBP): Pemprov Lampung memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 74 ton. Sementara itu, Bulog dapat mengeluarkan 100 ton beras di tingkat kabupaten/kota dengan persetujuan Bapanas atau 200 ton di tingkat provinsi dengan SK Gubernur saat tanggap darurat.
3. Kesiapan Pertanian: Dinas Pertanian juga menyiapkan langkah mitigasi dan koordinasi dengan Bulog terkait penyiapan buffer stock dari komoditas padi dan lain sebagainya, termasuk kesiapan bibit jika terjadi gagal panen akibat banjir.
Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi vertikal melaporkan kesiapan personel dan peralatan :
1. Basarnas: Memiliki 116 personel yang standby 24 jam dengan kantor di Natar dan 3 pos di Tanggamus, Tulang Bawang, serta rencana penambahan pos di Pesisir Barat, Lampung Timur, dan Way Kanan.
2. Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK): Memastikan alat berat seperti ekskavator, buldozer, dan lainnya siap dimobilisasi. Sejumlah alat berat milik Pemprov dan swasta di Pesisir Barat dan Tanggamus telah didata dan disiagakan.
3. Dinas Kesehatan (Dinkes): Kesiapan SDM di 15 kabupaten/kota, termasuk tim Emergency Medical Team (EMT) dan PSC 119. Logistik kesehatan, seperti tenda cepat, tenda sedang, dan obat-obatan, juga telah disiapkan di gudang provinsi.
4. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP): Telah membentuk tim dan siap bergerak dalam satu jam apabila terjadi bencana, dengan kekuatan 30 orang tim quick response.
Pemprov Lampung melalui Sekretaris Daerah (Sekda) juga menekankan pentingnya kesiapan logistik dan strategi pasca bencana sebagai bagian integral dari penanggulangan.
(Yuhari)








