Musrenbang Kelurahan Purwoasri , Lurah Setempat Ajukan Pembangunan Jembatan Penghubung Antar Dua Kelurahan Tahun 2025

  • Whatsapp

Metro,benualampung.com – Pemerintah Kota Metro adakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan untuk mendengarkan aspirasi dan menyusun sejumlah rencana pembangunan ada di Aula Kelurahan Purwoasri , Selasa (20/02/2024).

Lurah Purwoasri Sutoyo melaporkan bahwa berdasarkan hasil musrenbang yang dilakukan di tingkat RT dan RW Kelurahan Purwoasri mendapatkan anggaran tahun 2024 sebesar 3,6 miliar lebih yang nantinya akan diperuntukkan pada bidang fisik, ekonomi dan sosial budaya.

“Ada beberapa TPA pada bidang sosial budaya yang ada di rumah-rumah ibadah, yang akan menerima bantuan berupa AC, Kipas Angin dan perlengkapan lainnya, termasuk guru ngajingaji yang ada di 11 Masjid dan Mushola serta pondok, “ujarnya.

Selain itu, pembangunan juga akan dilakukan secara merata pada tempat ibadah yang ada di Gereja SD Xaverius di RW 8.

“Di tahun 2025 kita mengajukan jembatan yang ada di RW 3, jembatan yang menjadi penghubung antara Purwoasri dan Purwosari, “bebernya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Metro, Qomaru Zaman, menuturkan bahwa pembangunan yang akan dilakukan berdasarkan dengan kebutuhan yang ada di masing-masing kelurahan yang mempunyai potensi penguatan dengan pendekatan yang berbeda-beda.

“Katakanlah Kelurahan Banjarsari lebih pada infrastruktur maka pada Kelurahan Purwoasri lebih pada sosial budaya, karena infrastrukturnya sudah lumayan bagus sehingga ke depan harus juga di potret lagi untuk ekspektasi penguatan ekonominya,”ungkap Qomaru Zaman.

Menurutnya, 22 Kelurahan yang ada di Kota Metro memiliki potensinya masing-masing dan berbeda-beda, dimana kelurahan Purwoasri pembangunan prioritas yang akan dilakukan adalah pada sosial budaya seperti penguatan kebutuhan kepada rumah-rumah ibadah, honor pengampu agama seperti guru ngaji dan lain sebagainya.

“Kalau guru ngajinya harus ditambah 4 sampai 5 di setiap Kelurahan whynot, ini harus kita dorong terus. Termasuk TPA harus bergerak dan hidup semuanya, pemerintah hanya memberikan support untuk merangsang mereka supaya lebih semangat, “tuturnya. (Vin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *