Metro,benualampung.com – DPC Ormas Bidik Kota Metro Beserta Tim Media berusaha menemukan KTU UPTD Puskesmas Banjarsari metro utara kota metro sulit untuk ditemui. Jumat (01/07/2022)
Saat tim media beserta DPC ormas bidik kota metro akan melakukan konfirmasi terkait rehabilitas UPTD puskesmas Banjarsari pada tahun 2020 senilai satu miliar rupiah kepala tata usaha dan kepala puskes terkesan sulit untuk ditemui.
Pada hari Jumat tanggal 01 Juli 2022 Dpc ormas bidik kota metro mengunjungi UPTD puskesmas banjarsari untuk konfirmasi terkait rehabilitas puskesmas pada tahun 2020 senilai satu miliar rupiah kepala puskesmas dan kepala tata usaha tidak ada dilokasi.
Lanjutnya,saat anggota ormas bidik kota metro bersama tim media menanyakan kepada pegawai Puskesmas tentang keberadaan kepala puskesmas,mereka menjelaskan bahwa kepala puskemas sedang ada rapat di dinas.
Ditempat yang sama,tim investigasi dari DPC ormas bidik kota metro dan awak media ingin bertemu dengan kepala tata usaha UPTD puskesmas Banjarsari salah pegawai Puskesmas menjawab ‘tidak tau’, ” tadi ada lho pak tapi gak tau pergi kemana”. Ujar salah satu pegawai Puskesmas Banjarsari
Diwaktu bersamaan, saat awak media dan tim investigasi dari ormas bidik kota metro mencoba meminta nomer telephone kepala tata usaha puskesmas banjarsari salah satu pegawai Puskesmas tersebut memberikan nomer kontak telephone kepada tim investigasi ormas bidik.
Lanjutnya,saat tim Investigasi ormas bidik kota metro mencoba menghubungi kepala tata usaha(KTU) UPTD Puskesmas Banjarsari “Malik” melalui telphone celuler tidak direspon,dan saat awak media mencoba menghubungi via SMS hanya dibaca saja tidak ada respon balasan.
” R.Sentot Alibasyah” selaku ketua DPC ormas bidik kota metro menjelaskan ‘sangat disayangkan kepala puskesmas dan kepala tata usaha di UPTD puskesmas Banjarsari yang bernama “Malik” ini sulit ditemukan dan sulit dihubungi padahal kami kesini bukan meminta uang kami disini hanya ingin konfirmasi saja apa saja yang direhab dipuskesama ini pada tahun 2020 dengan anggaran satu miliar rupiah’.tutupnya “R.sentot Alibasyah” (Vin)