Kota Metro, Benualampung.com – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dorong seluruh pemerintah daerah di Provinsi Lampung untuk menyongsong kemandirian pangan dan menyukseskan produk padi 3,5 juta ton.
“Kita menanam serentak ini agar ada semangat di seluruh provinsi Lampung bagaimana kita agar menyongsong ketahanan pangan, kemandirian pangan dan tahun ini kita sukseskan kegiatan produksi kita dari 2,7 juta ton tahun kemarin, menjadi 3,5 juta ton tahun ini,” ucap Gubernur Lampung.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Lampung dalam arahannya kepada 11 Pemerintah Kabupaten/Kota, dimana 10 diantaranya hadir secara daring dalam kegiatan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), di Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Rabu (23/04/2025).
Kegiatan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dari lahan sawah Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan dan dilaksanakan secara serentak bersama 14 Provinsi di Indonesia.
Gubernur Lampung dalam kesempatan tersebut juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung, Forkopimda dan Kepala Daerah terus berupaya bahu membahu agar harga gabah dapat diserap di angka Rp.6.500,00 per kilogram secara merata di seluruh wilayah Lampung.
“Alhamdulillah kita sudah memberlakukan harga gabah di Rp.6.500,00 kami beserta Forkopimda, bupati bekerja keras, bahu membahu untuk mempertahankan bagaimana harga gabah ini bisa diterima, bisa diserap 6.500 baik dari Bulog maupun sektor usaha-usahanya,” lanjutnya.
“Ini tidak akan dicapai, kecuali kita turun langsung, kita bekerja keras, bahu membahu dalam menyukseskan program Bapak Presiden. Mari kita berkolaborasi, mari kita bersinergi, bekerja sama untuk menyukseskan program Pemerintah Pusat,” ajaknya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung juga terus berupaya memperbaiki sarana dan prasarana yang ada serta menciptakan ekosistem sehingga produk padi 3,5 juta ton dapat terwujud.
“Kita mengalami kendala karena sarana dan prasarana yang ada di Provinsi Lampung selama ini tidak tersedia untuk produksi yang sangat besar, tetapi ini sedang kami tangani terus menerus dan kami akan bentuk ekosistemnya agar meningkat sehingga sarana dan prasarana pasca panen baik pada perawatan itu bisa cukup sesuai dengan proyeksi kebutuhan produksi kita,” pungkasnya.
Menyambut baik kegiatan ini, Widianto (42) Ketua Kelompok Tani Ras 1 Tejosari mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini juga dapat segera dilakukan oleh petani lain didaerahnya.
“Seneng, terkejut juga karena ini acara dadakan. Mudah-mudahan petani lain cepet mengikuti tanam ini soalnya tanam ini kan kendalanya itu air, kemarin itu mati di bulan 7 jadi petani-petani lain harus segera melakukan percepatan tanam,” harapnya.
(Yuhari)