Lampung Tengah,benualampung.com – tim media telah turun langsung kelokasi untuk menggali informasi dan klarifikasi mengenai berita berita yang ramai beredar dimedia sosial. Jumat (03/06/2022)
Saat tim media menggali informasi dan klarifikasi tentang berita yang beredar dimedia sosial yang sebelumnya sudah meminta keterangan dari salah satu kepala kampung notoharjo “Bambang Sungkowo” tim media hari ini bertemu langsung dengan salah satu warga dusun 06 kampung notoharjo yang enggan disebut namanya .
Salah satu warga tersebut saat dimintai keterangan mengenai berita yang sudah beredar ramai dimedia sosial salah satu warga tersebut menjelaskan bahwa memang benar dibawah kepemimpinan kepala kampung yang saat ini Menjabat tidak ada keterbukaan dan transfaran kepada semua warganya
Lanjutnya,saat tim media mempertanyakan mengenai berita yang ramai dimedia sosial mengenai jalan kampung dusun 06 yang dijual oleh kepala kampung yang berada dikampung notoharjo dan diganti dengan jalan yang berlokasi didusun lain dirinya sangat membenarkan adanya pristiwa itu .
Ditempat yang sama, salah satu warga yang enggan disebut namanya itu pun menjelaskan kepada awak media bahwa pristiwa jual beli jalan kampung ini masih ada kejanggalan,salah satunya adalah ada beberapa orang yang ada dikampung notoharjo ini menerima imbalan dari kepala kampung saat dimintai tanda tangan surat persetujuan jual beli jalan ,artinya itu salah satu tindakan kepala kampung menyuap warganya.ujarnya
Saat tim media mempertanyakan kembali mengenai masalah embung yang ada dikampung notoharjo ini yang informasinya itu dibuat oleh kepala kampung yang saat ini menjabat,salah satu warga tersebut pun tidak membenarkan. “embung itu sudah dari dulu ada pak,bukan kepala kampung yang sekarang menjabat yang buat embung itu ,itu namanya numpang nama saja”. Tandasnya
Diwaktu bersamaan, tim media kembali Mempertanyakan juga tentang mengenai mobil ambulance yang ramai juga diberita .”itu mobil ambulance benar ada itu dibeli sama kepala kampung pakai uang kas kampung sedangkan mobil itu tidak layak pakai,belum lama ini macet didorong dorong dan masuk bengkel,sudah itu mobil second bentuk mobil pribadi dimodifikasi menjadi ambulance,mesin saja sudah dirombak rombak bukan mesin aslinya gitu kok habis delapan puluh jutaan kepala kampung bilangnya,mobil pribadi dirubah menjadi mobil ambulance itu kan tidak sembarangan ada aturanya “.tegasnya warga yang enggan disebut namanya
Ditempat dan waktu yang bersamaan,tim media mempertanyakan kembali masalah dana kampung yang katanya dikelola untuk usaha kampung,warga yang enggan disebut namanya pun mengatakan kembali bahwa dana kampung itu jumlahnya dua puluh lima juta sekian, dulu pernah dikelola untuk buka usaha keripik tapi sampai saat ini bentuk usaha itu tidak ada dan sisa uang tersebut tinggal delapan juta lima ratus sudah dikembalikan kebendahara desa.tutupnya (Vin)